-->

Kumpulan kata kata, doa dan motivasi Islam penyejuk hati

Sejarah Adanya Tahlilan, Apakah Sesat?

 Sejarah Adanya Tahlilan, Apakah Sesat?
Sejarah Adanya Tahlilan
Sejak kecil saya sering dibawa tahlilan oleh kakek saya, baik tahlilan untuk mendoakan orang mati, selamatan maupun rutian setiap malam jum’at. Tapi sampai saat ini saya belum begitu paham mengenai sejarah tahlilan, yang akhir akhir ini sering dibilang sesat atau bid’ah oleh suatu kelompok. Karena rasa penasaran akhirnya terpaksa saya mencari referensi sejarah tahlilan baik melalui sumber informasi di online, ulama NU maupun lewat buku cetak. Sumber Informasi online sangat terbatas, ustad dan kyai disekitarku tidak begitu paham (masih taklid dengan gurunya, hanya paham dan teknis pelaksanaanya) padahal yang kita butuhkan sebagai pemuda adalah kejelasan sejarah, hukum, tujuan dan manfaatnya. Ujung ujungnya harus mengeluarkan biaya untuk membeli buku mengenai tahlilan agar punya sumber yang valid.

Masalah tahlil sampai saat ini masih menjadi bahan untuk enak dijadikan bahan perdebatan antar kelompok pro dan kontra. Banyak informasi yang mengatakan tahlilan dan yasinan itu sesat, kemudian muncul dri reaksi yang pro dengan pembelaan, tentu kelompok ini adalah Nahdlatul Ulama yang melakukannya. Sedangkan yang anti adalah faham wahabi. Apalagi sejak masyarakat mulai ramai menggunakan sosial media sebagai alat mengungkapkan pendapat. Ramai sekali, namun umunya adalah debat kusir. Ga jelas, maka, kedua belah pihak mau tidak mau harus mengeluarkan dalil dalil tentang tahlilan.

Sejarah Tahlilan


Mungkin kalian pernah mendengar sejarah tahlilan adalah tradisi orang hindu yang secara turun temurun dilakukan oleh penganut islam nusantara. Itu tidak benar. Jangan percaya informasi tersebut. Jadi begini, berdasarkan buku cetak karangan KH Muhammad Danial Royyan, ketua tanfidziyah PCNU Kendal (2012-2017) ada banyak hal mengenai sejarah adanya tahlilah. Beliau menulis buku tersebut atas dasar kegelisahannya terhadap Tahlilan yang dijadikan sasaran empuk bagi kaum salafi wahabi. Akhirnya sebagai bentuk pembelaan Nahdliyyin beliau menuliskan buku sejarah tahlilan dalam bentuk saku, seperti buku saki tahlilan yang ada saat ini.

Tahlil memang tidak ada pada zaman nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Tahlilan baru muncul sejak zaman ulama muta’akhirin sekitar abad sebelas hijriyah. Kemunculan tradisi tahlilan bersumber pada istimbath dari Al Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Ulama ulama tersebut kemudian menyusun rangkaian bacaan tahlil untuk bisa diamalkan secara rutin dan mudah untuk mengajarkan kepada masyarakat. Dan sampai sekarang tahililn yng kita kenal dan lakukan.

Pencetus Tahlilan


Siapa pencetus tahlilah? Dalam buku karangan KH Muhammad Danial Royyan, ada dua versi siapa pencetus tahlilan, yakni Sayyid Ja’far Al- Barzanji dan Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad. Keduanya adalah ulama terkenal pada zamannya dan sampai sekarang pun karya karyanya masih bisa kita jumpai. Namun pendapat yang paling kuat mengenai siapa penyusun pertama bcaan tahlil adalah Imam Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad. Sebab Imam Al- Haddad yang wafat pada tahun 1132 H lebih dahulu daripada Sayyid Ja’far Al – Barzanji yang wafat pada tahun 1177 H. Artinya tahlil sudh ada sejak imam Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad.

Tahlilan Dalam Kehidupan Sekarang


Itulah sejarah tahlilan, Lalu bagaimana tahlilan dalam kehidapan masyrakat sekarang? Khususnya warga NU? Tradisi tahlilan sudah mengakardan turun temurun sudah dilakukan. Tahlilan dilakukan pada 7 hari berturut-turut setelah orang meninggal, kemudian dilanjut di hari ke-40, hari ke-100 (nyatus), dan ke-1000 hari (nyewu). Ada juga yang melakukan lebih dri itu, dengan istilh mendak pisan, menak pindo, artinya melakukan beberapa selamatan tahlilan lebih dari satu. Begitulah sejarah tahlilan dari awal sampai sekarang. Ada yang terus melakukan, ada yang juga yang sudah tergerus zaman.